Selasa, 22 Mei 2012

Aplikasi Sistem Hidrolik


 Aplikasi Hidrodinamika pada Kincir Air
Kincir air (water wheel) merupakan sarana untuk merubah energi air menjadi energi mekanik berupa torsi pada poros kincir. Kincir air sudah sejak lama digunakan untuk tenaga industri. Pada mulanya yang dipertimbangkan adalah ukuran kincirnya, yang membatasi debit dan head yang dapat dimanfaatkan.
Perkembangan kincir air menjadi turbin modern membutuhkan jangka waktu yang cukup lama. Perkembangan yang dilakukan dalam waktu revolusi industri menggunakan metode dan prinsip ilmiah. Mereka juga mengembangkan teknologi material dan metode produksi baru pada saat itu.
            Kata "turbine" ditemukan oleh seorang insinyur Perancis yang bernama Claude Bourdin pada awal abad 19, yang diambil dari terjemahan bahasa Latin dari kata "whirling" (putaran) atau "vortex" (pusaran air). Perbedaan dasar antara turbin air awal dengan kincir air adalah komponen putaran air yang memberikan energi pada poros yang berputar. Komponen tambahan ini memungkinkan turbin dapat memberikan daya yang lebih besar dengan komponen yang lebih kecil. Turbin dapat memanfaatkan air dengan putaran lebih cepat dan dapat memanfaatkan head yang lebih tinggi. (Untuk selanjutnya dikembangkan turbin impulse yang tidak membutuhkan putaran air).
Cara kerja kincir air adalah air dari aliran sungai-sungai, pegunungan maupun sungai dialirkan ke kincir air yang digunakan untuk menggerakan sudu-sudu. Sehingga kincir air dapat berputar dan secara otomatis tuas pada kincir ikut berputar, dimana pada ujung tuas terdapat gear yang dapat menggerakan generator. Dari pergerakan generator dihasilkan energi listrik yang dapat digunakan di perumahan, pedesaan dan industri kecil. Selain untuk memutar generator, pergerakan kincir ini dapat pula dimanfaatkan unttuk menumbuk padi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar